03
Nov
09

Tentang Memberi Nama Yang Baik kepada Anak

Dalam Islam (mungkin juga dalam agama lain) nama bukan hanya sekedar penanda dan alat panggil, namun juga sebuah doa dan harapan kepada Allah yang tentu harus diimbangi dengan perlakuan dan didikan yang baik karena nama tidak menjamin kebaikan akhlak seseorang. Namun demikian, nabi-nabi, para khalifah dan para wali umumnya mempunyai nama bermakna baik atau bermakna khusus berkaitan dengan misinya atau kabar di masa yang akan datang. Nama-nama tersebut tidak diharuskan dalam bahasa tertentu seperti bahasa Arab, Ibrani dll.

Dalam Bible Perjanjian Lama Kitab Kejadian juga kita dapati Abram diberi nama baru yakni Abraham, Yaqub menjadi Israel. Memberi nama seorang anak dengan nama-nama Islami bukan saja sebuah ibadah namun juga cerminan pengetahuan kita terhadap Islam.

‘innakum tud’auna yaumal qiyamati bi asmaa-ikum wa asmaa-i aabaaikum fahsinuu asmaa-akum’

“Sesungguhnya kalian akan dipanggil pada hari kiamat nanti dengan nama-nama kalian dan nama-nama ayah kalian. Oleh karena itu, baguskanlah nama-nama kalian.”

(HR Abu Daud, kitab tentang adab/kesopanan Bab tentang Mengubah Nama juz 5)

“Nama yang paling disukai Allah adalah ‘Abdullah dan ‘Abdurrahman.” (HR Ibnu Majah kitab tentang adab)

Kitab Hadis Tirmidzi dan Ibnu Majah juga meriwayatkan bahwa Hadhrat Rasulullah s.a.w. mengubah nama putri sahabat Umar dari ‘Ashiyah (perempuan durhaka) menjadi Jamilah (indah/cantik).

Kitab Hadis Abu Dawud menyebutkan bahwa “Rasulullah mengubah nama ‘Ashi, ‘Atalah, Syaithon, Ghurab dan Habab. Beliau juga mengubah nama Harb (perang) menjadi Silm (damai), Muthoji’ menjadi Munba’its, nama suku bangsa Bani Zinyah (Pezina) menjadi Bani Risydah (lurus), dan Bani Mughwiyah (penyesat) menjadi Bani Risydah.”

Imam Bukhori dan Muslim meriwayatkan hadis (berita tt Nabi) yang sama dari Sahl bin Sa’ad As-Sa’idi bahwa dia berkata:”…Nabi bertanya: ‘Siapa namanya?’ (nama anak salah seorang sahabat) Abu Usaid (sahabat yang ditanya) menjawab: ‘Fulan’ Nabi Bersabda:’Tidak, namailah ia Mundzir.”

Kitab Hadis kumpulan Imam Ahmad bin Hanbal (nomor 1365), Hakim, Thabrani 3/100 dan Ibnu Hibban (551) meriwayatkan hadis dari sahabat ‘Ali bin Abi Tholib, menantu Rasulullah berikut ini:

“Ketika Hasan lahir, Rasulullah datang dan bersabda: ‘Perlihatkan kepadaku, anakku, kalian beri nama ia apa?’ Aku menjawab: “Aku namai ia Harb (Perang).’ Nabi bersabda: ‘Tidak, tetapi namanya adalah Hasan (kebagusan)’ Ketika Husain lahir (setahun kemudian-pen.), beliau bersabda: ‘perlihatkan kepadaku anakku. Kalian beri ia nama apa?’ Aku menjawab; ‘Aku namai ia Harb.’ Nabi bersabda: ‘Tidak, tetapi namanya adalah Husain (keindahan).’ Ketika anak yang ketiga lahir, Nabi s.a.w. kembali datang dan bersabda: ‘‘perlihatkan kepadaku anakku. Kalian beri ia nama apa?’ Aku menjawab; ‘Aku namai ia Harb.’ Nabi bersabda: ‘Tidak, tetapi namanya adalah Muhsin.’ Selanjutnya, beliau bersabda: ‘Sesungguhnya aku menamakan mereka dengan pola nama anak-anak Harun a.s.: Syabbar, Syubair dan Musybir.’”

Sumber : http://dildaar80.wordpress.com/2009/03/18/tentang-memberi-nama-yang-baik-kepada-anak/#more-43


0 Tanggapan to “Tentang Memberi Nama Yang Baik kepada Anak”



  1. Tinggalkan sebuah Komentar

Tinggalkan komentar